Sebenernya ini adalah utang lama yang dikasih Nica waktu
itu, tapi karena bingung mau nulis review apa, ya nggak jalan-jalan. Maaf ya
Nica. :* Abis kalo dipikir-pikir Nica mungkin mengharapkan film yang banyak
nilai-nilai kehidupan atau yang menginspirasi. Sungguh, itu bukan gue banget. Gue nggak bisa banyak komen tentang film-film yang kaya gitu, bukan lapaknya xD
Gue hanyalah penikmat cerita yang suka membaca dan
membuat cerita yang bisa membawa hati yang menikmati ikut merasakan.
Nggak akan panjang lebar lagi, langsung aja mulai deh nih. Ohya, beberapa alasan lain di balik layar saat gue memilih film ini akan gue beberkan dipostingan
yang lain aja dah ya.
Cekidot Reviewnya~
Judul Film [English Ver] : The Liar and His Lover
[Japanese Ver]: Kanojo wa Uso wo
Aishisugiteru.
Penulis [Adaptasi Manga] : Kotomi Aoki
Tanggal Rilis : 14 Desember 2013
TV Produksi : Fuji TV
Sipnosis Film :
Cerita ini menceritakan cinta seorang komposer lagu dari
sebuah band terkenal, Aki (25 tahun) dan gadis SMA yang memiliki bakat
menyanyi, Riko (16 tahun).
Berawal dari percintaan Aki yang tidak berjalan baik dengan
salah satu seorang Artis ternama, Mari. Membuat Aki harus menenangkan
dirinya dan kemudian mempertemukannya dengan Riko.
Karena patah hati, inspirasi datang dan membuat Aki
bersenandung menciptakan lagu baru. Saat itu Riko yang tidak sengaja lewat dan
jatuh cinta pada senandung Aki. Riko mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada
pendengaran pertama dengan senandungnya Aki.
Riko menanyakan nama Aki dan Aki menjawabnya dengan
kebohongan. Aki mengatakan kalau namanya adalah Sinya. Riko mempercayainya dan
kemudian mengajak Aki kencan. Aki menyetujui.
Saat Aki dan Riko kencan bertemu dengan teman-teman Riko. Mereka
mengolok Aki karena saat itu Aki terlihat seperti om-om (yang suka cewek SMA)
dan Aki mengakui bahwa dirinya tidak punya kerjaan. Itu adalah kebohongan Aki selanjutnya. Melihat
sikap menyebalkan teman-temannya, Riko marah dan mengajak Aki untuk kabur dari
tempat itu.
Setelah dirasa jauh, Riko berhenti dan mulai berbicara
kepada Aki mengenai perasaannya tentang lagu yang didengarnya waktu itu. Riko
bilang bahwa dia tidak pernah lupa dengan senandung lagu itu, perasaan yang
terkandung di dalam lagu begitu nyata dan bisa dia rasakan. Bahkan Riko dapat
menyandungkannya kembali karena sudah hapal.
Aki menutup mulut Riko dengan kasar
ketika dia ingin menyanyikannya. Aki mengatakan kalau dia takut dengan lagu,
dia benci dengan lagu. Dan tanpa disadari Aki menangis setelah mengucapkannya.
Riko memeluknya dan mengatakan bahwa dia akan melindunginya. Aki kembali
menyakinkan Riko untuk tidak menyanyi karena Aki membenci wanita yang
bernyanyi. Dengan ini kebohongan Aki pun semakin bertambah, membuat Riko yang
suka bernyanyi bahkan telah memiliki band itu bimbang.
--
Dua jam adalah waktu yang cukup menyenangkan ketika
menyaksikan film di atas. Karena akting artisnya cukup bagus, cukup bisa membuat penonton ikut larut dalam ceritanya.
Ceritanya? Meskipun ini adalah
kisah romantika biasa, kemasan dan cara menyampaikan pesan di film ini
sangatlah oke. Dan manga yang dibuat
live action-nya itu karena mendapat dukungan dan rating yang bagus dari pembaca. Jadi... bisa dikatakan nilai cerita ini (mungkin sedikit) di atas rata-rata secara
umum.
Pilihan review gue jatuh pada Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru
itu kenapa? Beberapa yang menjadi
latarnya sebenernya banyak banget. Tapi yang paling mendasar dan paling pengen
gue sampaikan adalah "udah lama banget film ini pengen gue tonton tapi belom
kesampaian, karena waktu itu donlot nggak kelar-kelar jadi gagal terus. Dan
akhirnya dapet juga rampokannya." xD
Ngomong-ngomong sinopsis di atas gue ambil dikit bagian awal
tapi gue ceritain secara detail, biar pembaca bisa membayangkan adegan awalnya
dan bisa langsung memutuskan apakah menarik atau nggaknya ditonton.
Terus apa lagi? Review biasanya memaparkan kekurangan dan
kelebihan ya? Sebenernya kalo gue menikmati filmnya, gue
akan mengabaikan kekurangan dari film tersebut. Tapi paling nggak gue sebutin
kali ya satu-dua.
Kelebihannya : Artis yang dipilih sangatlah tepat. Gue belom
baca komiknya tapi gue merasa Sato Takeru memainkan perannya dengan baik, pun
si pasangannya. Nggak ada akting kaku di sana. Lagu-lagu yang ada di sana
bagus-bagus. Gue berencana nyari MP3nya.
Kekurangannya : untuk ukuran film terlalu cepet, tapi kalau jadi
dorama romatis (biasanya tema yang nggak berat-berat amat kaya gini) dengan episot yang
banyak, akan melelahkan. Endingnya bisa dikatakan ending, tapi rasanya kesel
masih pengen liat terusannya.
Paling itu doang. Intinya tingkat kepuasan nonton dan ceritanya : 7.5/10
Not Bad-lah ya? Akhir-akhir ini kayanya gue lebih milih nonton film Jepang daripada doramanya, guess why?
Oke deh, see ya~
No comments:
Post a Comment