Review Drama : Chicago Typewriter
Judul Drama : Chicago Typewriter
Network : channel tvN
Tanggal Rilis: 7 April 2017 ~
Tayang : jumat-sabtu, 20.00 KST
Bahasa : Korea
Genre : Fantasy, Romance, Comedy
Sinopsis:
Drama ini menceritakan tentang seorang penulis yang hidup di
masa penjajahan Jepang pada tahun 1930, yang kemudian bereinkarnasi di
kehidupan masa kini. Di masa kini pun Han Se Joo menjadi seorang penulis.
Pada zaman modern ini Han Se Joo menjelma dengan tiga
karakter sekaligus yaitu: penulis bestseller, penulis misterius, dan seorang
anti-fans (pembenci karya tertentu).
---
Sinopsis di atas sejujurnya baru gue baca selagi gue
mencari-cari sinopsis tentang drama ini, dan kemudian gue mulai berspekulasi
lain, karena nampaknya gue dapet asumsi lain tentang isi ceritanya.
Review ini mungkin akan banyak spoiler bertebaran di
mana-mana, tapi gue akan mengusahakan untuk tidak membuka semuanya. Pun kalau
kalian tetep merasa takut, nggak usah baca langsung nonton aja XD
---
Jujur gue nonton drama ini karena liat aktornya pertama
kali. Yang jadi Han Se Joo adalah aktor yang sempet gue sukai di suatu drama,
saat itu dia hanya karakter pendukung, tapi perannya cukup membekas di hati gue
#cieee #muntahberjamaah.
Dan tentunya karena dramanya berhubungan dan bercerita
tentang kehidupan seorang penulis.
Gue inget bener waktu gue nonton sebuah drama yang
menceritakan tentang penulis manga (webtoon). Ceritanya cukup berbeda dengan
cerita drama Jepang (yang menceritakan seorang pembuat komik kebanyakan), lebih
fresh dan banyak kejutan. Disuguhi antara gambaran nyata seorang komikus dan
cerita fantasy yang mendominasi film itu kadang bikin gregetan (sampai mau
gilak). Tapi sayang, untuk akhir ceritanya kurang memuaskan, terlalu rumit
jalan ceritanya dan yang bikin masih mempertimbangkan keinginan penonton,
jadilah agak maksa. Iya yang gue ceritain ini adalah drama Korea : W – Two
Worlds. Bagus sih, rekomen sih, tapi akhir ceritanya aja disayangkan.
Nah, drama Chicago Typewriter ini kesan pertama gue nonton
biasa aja, sampai gue nonton di episode keenam gue merasa drama ini makin seru
dan gue makin ‘masuk’ ke dalam ceritanya.
Ceritanya fantasy, sama kaya drakor W yang gue ceritain.
Tapi gue kadang ikut larut dan masuk ceritanya karena bidang yang dibahas
adalah hal yang gue sukai (dan sedang gue dalami). Mungkin itulah yang dialami
ketika seseorang menonton atau membaca kisah yang ceritanya bersinggungan
dengan dirinya.
Di episode pertama gue udah dibikin buat mereview kembali
kisah yang fenomenal sepanjang dunia kepenulisan. Kisah yang bercerita tentang
seorang penulis terkenal dan fans fanatiknya. Ya, film atau novel yang sudah
dijadikan film itu adalah “Misery”. Awal gue kenal Misery juga karena selalu
banyak pembahasan itu di cerita-cerita yang berhubungan dengan kepenulisan.
Lalu di episode selanjutnya sensasi fantasy-nya mulai
menguat dengan menampilkan ingatan tentang masa lalu yang menghantui
pemiliknya. Scene ini akan terus muncul-hilang di sepanjang episode, seperti
potongan teka-teki yang harus disusunnya pelan-pelan.
Di samping itu cerita yang sangat bikin gue masuk adalah
tentang lika-likunya kehidupan penulis yang bernama Han Se Ju itu. Gue rasa
setiap penulis atau yang berkeinginan untuk menjadi penulis (atau juga yang
bergelut di bidang kepenulisan) pasti juga merasakan banyak kesamaan yang Se Ju
alami ini. Mulai dari kehilangan tujuan menulis, tiba-tiba writer block, sampai mengenal kata ghost writer.
Hal yang menarik adalah dalam pengisahan ghost writer itu, di dalamnya ada ‘kejutan’
yang biasa, tapi terasa luar biasa. Gimana ya ngomongnya, kalau gue gambarkan
lebih jauh, mungkin aja gue telah menguak misteri yang bisa kalian nikmati
dengan menontonnya episot per episot. Nanti nggak ada sensasinya lagi buat yang
baca review gue ini. Intinya hal ini bukanlah mastepiece, tapi terasa cukup
mengagumkan. Silakan tonton dan nikmati sendiri, kalau ternyata setelah nonton
kalian ngerasa nggak seperti apa yang gue rasakan, jangan salahkan dramanya,
mungkin selera kita yang tak sama #ejiee #asiik
Keep fighting, start
writing, guys!
Wassalam
No comments:
Post a Comment